Selasa, 09 Desember 2014

Oleh: HD Gumilang

Toleransi, atau tasamuh dalam terminologi Islam mengandung makna yang mulia. Ia adalah perwujudan tenggang rasa, ia adalah perwujudan sikap gotong royong, ia adalah perwujudan dari ungkapan berlapang dada dalam bingkai hubungan sesama manusia, muslim maupun nonmuslim.

Indonesia, sebagai negara tempat agama-agama bestari sangat membutuhkan sikap toleransi lebih dari negeri manapun juga. Toleransi menjadi jembatan penghubung persatuan bangsa ini. Bhinneka Tunggal Ika merupakan toleransi itu sendiri dalam hubungan bernegara, sesama manusia.

Dan Islam, sebagai agama mayoritas di Indonesia, sebagai pemilik saham terbesar kemerdekaan Indonesia telah melaksanakan dengan sebaik-baiknya hakikat toleransi itu. Islam dengan seperangkat syariatnya yang mulia betul-betul menempatkan manusia Indonesia dalam derajat yang semestinya sehingga jalinan antarsesama manusia berjalan begitu indahnya.

Islam telah membangun toleransi yang kokoh di nusantara, maka tugas kita adalah menjaganya dengan sebaik-baiknya. Toleransi telah melaksanakan fungsinya sebagai penertib, pengaman, dan pendamai dikalangan rakyat Indonesia.

Namun, selalu ada halangan dan rintangan. Pada saat ini, halangan itu datang dari mereka yang selalu berlindung atas nama tolerasi. Atas nama kebebasan. Hingga segala sesuatu yang telah menjadi umum, mereka gugat sekehendaknya, sesuai hawa nafsunya. Sampai-sampai makna toleransi itu menjadi rusak karena ulah mereka sendiri.

Atas nama toleransi, mereka memaksa do'a-do'a di sekolah tidak lagi -sebut mereka- ekslusif dengan cara Islam. Atas nama itu pula mereka menuntut pernikahan sejenis. Menuntut batasan usia perkawinan. Menuntut legalitas peredaran minuman keras. Segala hiruk pikuk bentuk kemungkaran yang mereka bungkus dengan indah-indah.

Indonesia lahir sebagai negara toleran, namun bukan toleran dalam penyelenggaraan kemungkaran. Jika mereka masih bergiat mengkampanyekan keburukan, maka sekali lagi Islam -dalam ruang pentas sejarah panjang Indonesia- akan mengambil bagiannya sebagai garda terdepan perjuangan bumi Ibu Pertiwi, in syaa Allah.

9 Desember 2014

0 komentar:

Posting Komentar