Sabtu, 20 Juli 2013

by: HD Gumilang

Berbicara tentang harakah atau bahasa sederhananya kelompok/gerakan, saya menilainya bukan sebagai sesuatu yang ashobiyah melainkan sebagai suatu kesadaran individu bahwa untuk mencapai tujuannya harus dilakukan terorganisasi, disusun secara rapi dalam satu kesatuan.

Namun harakah ini akan mendekatkan pada ashobiyah jika sudah muncul kefanatikan dalam individu-individu pergerakan sampai kepada tingkat pengkultusan bahwa hanya harakahnya benar, harakah yang lain salah atau berkedok menasehati harakah lain namun substansinya adalah mencela baik secara halus maupun terang-terangan.

Dalam halnya pergerakan ke-Islam-an, keberadaan harakah sudah menjadi suatu yang umum. Namun jika kita mau adil menilai, mereka menghimpunkan diri sesuai dengan ranah/ladang dakwahnya masing-masing.

Ada harakah yang bergerak dalam politik praktis, ada harakah yang bergerak dalam pengopinian syariat, ada harakah yang bergerak dalam penertiban penyakit masyarakat, ada harakah yang bergerak dalam rupa-rupa ibadah Islam, ada harakah yang bergerak dalam syiar dakwah, ada harakah yang bergerak dalam bidang pendidikan dan kesehatan, ada harakah yang bergerak dalam bidang kultural masyarakat, dan lain sebagainya.

Sungguh, mereka bukanlah ashobiyah jika jernih dalam menilainya dan tulus dalam mengerjakannya. Yang ada adalah kesadaran bahwa setiap harakah memiliki plus dan minus, kelebihan dan kekurangan, yang menjadi pijakan mengapa mereka terjun dalam ranah dakwah tersebut.

Memang benar, untuk saat ini masih sering terjadi persinggungan lintas harakah. Namun semua itu tidak menutup harapan bahwa di masa depan, kita akan menyaksikan sebuah keadaan ideal di mana semua harakah Islam ini bersinergi dalam satu kesatuan dengan tidak melupakan tugas pokoknya masing-masing.

Wallahu a'lam

0 komentar:

Posting Komentar