Minggu, 09 Juni 2013


Sebungkus oleh-oleh dari pekanan Forum Lingkar Pena (FLP) Jatinangor tadi siang, bersama Bang Asrul Sani membahas Strategi Memenangkan Lomba Kepenulisan dan Tembus Media Massa

Pertama yang dibahas adalah kepenulisan ilmiah, cari link di website untuk informasi lomba biasanya di instansi-instansi pemerintahan, ataupun lembaga sejenis (Sekolah atau perguruan Tinggi)

Mengapa link website? Kita harus melek dunia maya, tidak bisa tidak karena umumnya informasi memang bertebaran di sana

Dalam karya tulis, yang pertama harus diperhatikan adalah EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), jangan sampai tulisan kita mengandung kata-kata slank, bahasa daerah, karena itu jadi handicap

Jangan lupa perhatikan struktur kepenulisan mulai dari pendahuluan sampai penutup, simpelnya bikin outline dulu

Ide atau gagasan si penulis bagusnya ditempatkan pada paragraf terakhir sehingga kesannya fresh from the oven

Perhatikan juga masalah orisinalitas tulisan, tema boleh sama tapi kita harus pastikan tulisan kita ini benar-benar asli kita yang buat

Perhatikan pula referensi, jangan sampai lupa mencantumkan referensi, sekecil apapun (ingat kasus skripsi, banyaknya koreksi dari pembimbing itu biasanya karena ketidakjelasan referensi)

Pada pendahuluan harus diperhatikan bahwa harus kata-kata ilmiah dengan referensi jelas, tidak boleh dengan kata-kata analisis sendiri

Cari ide segar dan khas diri kita sendiri

Isinya informatif dan menambah wawasan keilmuan

Ok, untuk ilmiah segitu pembahasannya, sekarang kita lanjur kepada penulisan non ilmiah

Sebenarnya tidak jauh berbeda ya, dalam link informasi malah lomba karya tulis non ilmiah jumlahnya sangat banyak dibandingkan lomba karya tulis ilmiah

Pertama tentukan tema yang menarik, atau sesuai dengan tema yang sudah ditentukan penyelenggara

Yang perlu diperhatikan juga adalah soal administrasi seperti profil kita, keterangannya, prestasi kita dan lain sebagainya, tulisan sebagus apapun jika tanpa dilengkapi profil hasilnya ya gugur

Ide baru meskipun temanya sama

Karya tulis non ilmiah seperti cerpen, novel, atau lainnya harus memiliki pesan sosial, itu penting

Oh ya, bahasan yang ini tadi itu dicampurkan dengan bagaimana agar tulisan kita tembus ke media massa, selain yang barusan sudah disampaikan ada beberapa poin lagi yang perlu teman-teman ketahui

Supaya tembus ke koran ataupun media online adalah harus tahu momentum, biasanya mereka menerima tulisan yang fresh, misalnya sekarang menjelang Ramadhan ya sebaiknya kita tulis tentang itu, atau tentang BBM dan Korupsi misalnya, itu lebih diminati oleh para redaktur

Terus, ada sedikit saran bagi penulis pemula bisa juga mahasiswa untuk awalan mengirim tulisan, dianjurkan memulai lewat koran lokal, karena biasanya koran lokal menyenangi tulisan yang segar dari penulis muda ataupun para mahasiswa

Jangan lupa juga untuk tidak pernah bosan mengirimi redaktur dengan tulisan-tulisan kita, katakanlah sampai para redaktur itu bosan dikirimi tulisan sehingga pada akhirnya mereka sadar dengan kegigihan perjuangan kita

Selain itu, kita perlu mengetahui karakteristik koran-koran, ini butuh ilmu yang namanya: Baca koran, hehehe soalnya memang penting agar tulisan kita itu tepat dikirim ke koran, tidak nyasar

Dan terakhir, ini dari saya sendiri, kita harus punya yang namanya motivasi dan sikap sebagai seorang penulis

Motivasi kita menulis itu apa? Mengembangkan bakat, atau mencari uang

Dari motivasi ini nantinya akan sangat menentukan bagaimana kita menyikapi manakala apresiasi atas karya kita muncul dari pihak redaktur, apresiasi itu bisa dalam bentuk dimuat di koran ataupun ditolak oleh koran

Ok, kurang lebih seperti itu yang saya catat, semoga bermanfaat untuk siapapun yang nyasar ke wall saya dan membacanya sampai tuntas

Sampai jumpa di lain kesempatan, in syaa Allah

hd gumilang

1 komentar:

  1. wish kang deden tambah rajin menulis ung, trimakasih kang informasinya..sangat bermanfaat bagi saya...bagus banget tulisannya, sudah di muat di Radar Cianjur....

    BalasHapus