Kamis, 10 Januari 2013
oleh: HD Gumilang
Pertama-tama saya sedikit mengangkat peristiwa revolusi
Islam di Suriah belum secara general. Kita telah mengetahui bersama bahwa
operasi pembebasan Suriah dari rezim Assad muncul dari berbagai faksi-faksi
Islam. Tujuan mereka semua sama: Membebaskan Suriah dan mengembalikan
nilai-nilai Islam di negeri Syam tersebut. Diantara banyak faksi Islam yang
membebaskan Suriah, ada satu faksi yang bisa diangkat sebagai contoh mewakili
faksi-faksi yang ada di sana.
Adapun hembusan bahwa Jabhah Nusrah adalah sayap militer al
Qaeda adalah datang dari kaum Syi'ah yang hendak mereduksi perjuangan Jabhah
Nusrah. Sekadar catatan, sayap militer al Qaeda di Suriah bernama Front
Kemenangan Suriah.
Keberadaan Jabhah Nusrah untuk sekian kalinya menjadi bukti
nyata perjuangan Ikhwanul Muslimin di medan pertempuran tidak hanya sebatas
opini dan menawarkan rancangan undang-undang syariah belaka.
Namun demikian, setiap tempat itu memiliki solusinya
sendiri. Untuk studi kasus Indonesia, rasanya revolusi bukanlah solusi untuk
memecahkan serentetan masalah di negeri kita. Revolusi bukanlah jalan. Itu
tidak senada dengan proses masuknya Islam ke Indonesia yang datang dengan lemah
lembut, kasih sayang, dan kepercayaan. Tidak ada sejarahnya di Indonesia,
masuknya Islam didahului dengan tumpahnya darah atau pertempuran menaklukan
sebuah wilayah.
Ada kalanya pembebasan dari sebuah rezim otoriter itu perlu
pertumpahan darah sebagaimana yang terjadi di Tunisia, Libya, Mesir, maupun
Suriah. Dan sepertinya sebentar lagi Irak, serta Maroko akan menyusul Arab
Spring jilid kedua. Tapi, ada kalanya revolusi itu tidak diperlukan karena
sebab-sebab tertentu. Dan, Indonesia bukan tempat yang cocok untuk diadakannya
revolusi.
Sejarah mencatat, ada tiga tipe masuknya Islam di Indonesia.
pertama, tipe Sumatera. Merujuk berdirinya Kesultanan
Peurlak, disusul berdirinya Kesultanan Samudera Pasai, dan berdirinya Kerajaan
Aceh, Islam hadir-tumbuh-berkembang-membesar di sebuah wilayah yang dapat
dikatakan kosong. Komunitas baru di sana membangun sebuah sistem pemerintahan
sederhana, kemudian setahap demi setahap mulai terwarnai oleh nilai-nilai
ke-Islam-an hingga pada akhirnya menguat menjadi berbentuk Kesultanan.
Kedua, tipe Jawa. Islamisasi dalam tipe ini,
Kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa dimulai dengan Islamnya masyarakat pesisir
pantai akibat interaksi perdagangan dengan masyarakat Sumatera serta bangsa
Arab, India, Persia yang orang-orangnya beragama Islam. Berita Islamnya
penduduk di wilayah kekuasaan Kerajaan-kerajaan Jawa mendorong raja-rajanya
untuk menganut agama Islam sebagai cara supaya pucuk kekuasaan mereka tetap
kokoh dan tidak direbut oleh masyarakat dengan alasan berbeda keyakinan.
Ketiga, tipe Sulawesi. Islamisasi dalam tipe ini, diawali
oleh Islamnya raja-raja di Kerajaan Sulawesi seperi Gowa dan Tallo. Berita
telah Islamnya raja sampai kepada penduduk setempat. Sebagai bukti
ketaatan penduduk kepada raja, maka para penduduk itu rela masuk agama Islam
dan meninggalkan kepercayaan yang sebelumnya.
Dari uraian singkat di atas, setidaknya dapat ditarik
kesimpulan bahwa tidak ada satupun proses Islamisasi di Nusantara diawali oleh
pertumpahan darah. Maka dari itu, ide revolusi Islam di Indonesia demi
diterapkannya syariat Islam yang memungkinkan pertumpahan darah terjadi adalah
bukan solusi untuk mengkonstruksi Islam di Indonesia melainkan sebuah
destruksi yang akan menghancurkan sejarah panjang harmonisnya Indonesia dengan
Islam selama ini.
~:: Sejarah memang tidak berulang tapi berima ::~
Related Posts
Pengepungan bani Nadhir: Mengapa Pasukan Islam Menebang Pohon?
oleh: HD Gumilang Sudah sangat terkenal etika peperangan dalam Islam. Bahwa pasukan Islam sangat me...Read more
Rasulullah Ahli Perbandingan Agama
Membaca Sirah nabawiyah Ar Rahiq al Makhtum karya Syaikh Shafiyyurrahman al Mubarakfuri (Pustaka al...Read more
Perang adalah Tipu Muslihat
Ditengah pengepungan dalam perang Ahzab, terjadi pengkhianatan oleh Yahudi Bani Quraizhah. Pasukan ...Read more
Kubu Tradisional dan Kubu Reformis
oleh: HD Gumilang Mengapa geliat Lembaga Dakwah Kampus lebih kentara di universitas-universitas umu...Read more
Agama dan Negara dalam Sejarah dan Peradaban Islam Bagian kedua
oleh: HD Gumilang* DIterbitkan pada harian Radar Cianjur, Kamis 28 Maret 2013 Ketika Sa’ad bin ...Read more
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.