Bila hari ini masih ada yang mempermasalahkan nasionalisme, coba deh belajarnya jangan cuma dari satu terminologi apalagi jika yang dijadikan rujukannya adalah definisi barat. Imbasnya akan terjadi penyempitan makna dan tentu saja percepatan gesekan dengan orang-orang yang tidak sepengertian dengan kita. Padahal, ilmu itu luas. Mengaopa tidak sabar mencari untuk menambah pengetahuan tentang sesuatu?
Ini makna Nasionalisme Bagi Kami
Ketika anda mengatakan nasionalisme adalah pemikiran kufur barat antek imperialis kapitalis liberalis yang hendak menghancurkan umat Islam karena mengkotak-kotakkan bangsa sebatas garis sejengkal tanah. Maka ingin saya katakan justru anda yang telah terpengaruhi oleh terminologi barat tentang nasionalisme. Hal ini tentu saja mengherankan karena selama ini anda mengaku-aku paling sering menyerukan haramnya, kufurnya ide nasionalisme. Paling depan menentang nasionalisme.
Nasionalisme yang saya pahami berbeda dengan cara barat memahami nasionalisme. Ia bukanlah kesatuan bangsa yang dibatasi oleh sekat garis tanah belaka. Nasionalisme bagi saya adalah seperti halnya kerinduan Bilal bin Rabbah kepada tanah airnya di Ethiopia, seperti halnya Rasulullah saw menangis manakala diceritakan kepadanya kabar dari Makkah, seperti halnya kesungguhan tekad Abu Dzar al Ghifari kembali ke Tanah Ghifar untuk menyampaikan dakwah Islam kepada penduduk negerinya, seperti halnya kesanggupan Salman al Farisi untuk kembali ke Tanah Persia dan membimbing warganya dalam berIslam, seperti halnya perlindungan Bani Hasyim dan Bani Muthalib kepada dakwah Rasulullah saw, seperti halnya reaksi para sahabat mencium tanah Makkah manakala mereka datang kembali dalam peristiwa Futuh Makkah. Dan seperti halnya Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS al Hujurat: 13)
Jika barat memaknakan nasionalisme sebatas garis teritorial negara, maka Nasionalisme bagi kami menyerukan bahwa di mana ada seorang muslim yang berikrar, "La illaha illallah!" maka di sanalah tumpah darah kami. Kami satu tubuh, bersaudara. Jika seorang sakit, maka sakitlah semua. Jika seorang sehat, maka sehatlah semua.
Jika sudah begini, siapa bilang hanya barat yang berhak mendefinisikan nasionalisme?!
Sabtu, 17 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar